Kampung Paledang, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, kini memiliki _landmark_ baru, Gapura Kampung Batik, yang diresmikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari. Peresmian yang berlangsung pada Jumat (19/1/2024) ini, ditandai dengan berdirinya replika canting raksasa yang berdiri samping kiri gapura .
Dalam peresmian tersebut, Diah Kurniasari menekankan pentingnya pembangunan gapura sebagai langkah untuk memperkenalkan dan mengemas Kampung Paledang sebagai Kampung Batik. Ini diharapkan dapat meningkatkan regenerasi pengrajin batik, khususnya di kalangan generasi muda. Diah juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah memberikan berbagai bentuk dukungan, termasuk pembentukan koperasi, pelatihan, dan sertifikasi profesi bagi pembatik.
“Jadi sekarang kami ingin menunjukkan bahwa para perajin ini sudah bersatu, dan kami juga mengharapkan ada regenerasi jadi anak-anak mudanya dengan adanya keadaan batik ini maju, maka anak muda pun akan mau belajar untuk membatik,” ucap Diah.
Diah menambahkan, motif Batik Garutan sejak zaman dahulu terkenal dengan warna-warna alam, serta tidak memiliki warna yang mencolok. Menurutnya, hal ini lah yang harus dilestarikan di Kabupaten Garut.
Dengan keberadaan Kampung Batik ini, juga menjadi sarana edukasi kepada anak-anak sekolah dengan belajar mengenai batik khususnya batik Garutan.
“Udah ada beberapa anak sekolah mereka ekskulnya belajar batik, mereka langsung ke sini, jadi tinggal dijadwal ya biasanya ya,” ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya Gapura Kampung Batik ini dapat menjadi sebuah _branding_ terhadap para pembatik garutan yang berada di Kampung Paledang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag) ESDM Garut, Ridwan Effendi, menyatakan bahwa debgan _branding_ ini diharapkan dapat menjadikan Kampung Batik sebagai destinasi wisata kerajinan baru di Kabupaten Garut. Dengan kerja sama lintas sektoral, Ridwan berharap Kampung Batik Paledang dikenal tidak hanya di skala lokal, tetapi juga regional, nasional, bahkan internasional.
“Harapannya ini bisa menjadi paket kunjungan wisata di Kabupaten Garut berbasis dengan kerajinan,” lanjutnya.
Ridwan Effendi menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan dukungan infrastruktur dan fasilitas untuk pertumbuhan industri batik di Kabupaten Garut. Gapura ini dianggap sebagai simbol pengakuan dan motivasi bagi penrajin batik untuk terus berkembang dan berinovasi.
Senada dengan Ketua Dekranasda Garut, Ridwan menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah memberikan fasilitasi dalam berbagai hal, salah satunya yaitu sertifikasi profesi kepada perajin batik di Kabupaten Garut yang telah diserahkan pada momen Hari Batik Nasional.
“Walaupun memang belum maksimal tentu ini menjadi peer (pekerjaan rumah) kami ke depan bagaimana pemerintah daerah dengan segenap pihak bisa lebih mendorong dukungan sarana prasarana dan fasilitas bagi pertumbuhan kerajinan batik khususnya Kabupaten Garut,” katanya.
Terakhir, ia berharap dengan adanya Gapura Kampung Batik ini dapat mengenalkan masyarakat terhadap eksistensi pengrajin batik Garutan. Selain itu, gapura ini juga merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah serta bentuk motivasi bagi para pengrajin batik untuk bisa lebih eksis, lebih kreatif, serta lebih produktif untuk mengembangkan batik Garutan.
“Jadi kita ingin memberikan nilai tambah, tidak hanya batik Garutannya, tapi edu wisatanya, kemudian lingkungannya, pendidikannya kemudian kesehatannya pun kita saling mendukung,” tandasnya.
Dengan peresmian Gapura Kampung Batik ini, diharapkan akan ada peningkatan nilai tambah, tidak hanya pada batik Garutan, tetapi juga pada aspek pendidikan, kesehatan, dan lingkungan di sekitar kampung batik tersebut.***