Sekolah Tinggi Agama Islam Al-musaddadiyah (STAIM) Garut Jawa Barat lakukan wisuda 94 Sarjana pada Sidang Senat Terbuka ke 47, Sabtu 27 September 2024 di Kampus STAI Jalan Subyadinata, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
Ketua Yayasan Al-Musaddadiyah Garut, DR, Ir. H. Abdusy Syakur Amin M. Eng, mengungkapkan dari wisudawan sebanyak itu, terdapat satu orang wisudawan yang berprofesi sebagai juru parkir di sekitar kampus.
” Hari ini kita gembira, STAIM mewisuda lulusannya. Ini menunjukan bahwa kami satu satunya yang masih melakukan pembangunan di bidang pendidikan. Dan ada yang menarik ada pemuda senior katanya tukang parkir di depan. Ini menebalkan bagi kami, bahwa belajar itu tidak boleh berhenti seumur hidup,” kata Syakur yang juga Rektor Universitas Garut, usai menghadiri wisuda.
Wakil Ketua 1 STAIM Garut, Dr. Nahdi Hadiyanto, SE. M.Si, mengungkapkan jumlah lulusan sejak berdirinya STAIM 1975 sudah ada sekitar 10 ribuan lulusan.
” Mahasiswa kita pernah mencapai 1000 an, tapi karena perguruan tinggi sudah ada di mana mana, malah untuk perguruan yang serupa dengan kami di Garut ini ada 11. Jadinya jumlah mahasiswa terus berkurang,” ungkapnya.
Disebutkannya, untuk jumlah calon mahasiswa baru di STAIM tahun ajaran 2024-2025 ini baru terdaftar 132 orang.
Salah seorang dosen pengajar STAIM Garut, Yosep mengkritisi soal IPM Garut yang rendah berada di rangking ke 3 di bawah rata rata Jawa Barat.
” Wisuda ini kan mencetak IPM ya. Hari ini Garut cukup kritis masalah IPM. Garut ini ranking ketiga dari bawah SE Jawa Barat. Makanya IPM Garut ini harus kita dorong untuk ditingkatkan. Karena kan kalau IPM nya rendah bagaimana mau meningkatkan perekonomiannya,” katanya.
Ia juga menyoroti soal masih banyaknya kasus stunting di Garut. Karenanya ia berharap pemerintah bisa meningkatkan IPM dengan memperbesar anggaran untuk bidang pendidikan.***