Ribuan tenaga honorer yang masuk kategori R2 dan R3 baik guru, maupun tenaga teknis yang totalnya sekitar 6500 orang, yang saat ini tengah menunggu kepastian status pekerjaan mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) paruh waktu.
Ribuan tenaga honorer R2 dan R3 itu masih menunggu dibukanya E-Formasi oleh Kemenpan-RB. Karena itu di momen Milad ke 19 Fagar Garut mendesak Pemkab Garut untuk meminta kementerian terkait segera membuka E-Formasi.
” Kabupaten Garut sudah siap, sudah siap untuk mengusulkan paruh waktu, bahkan sudah siap dengan gajinya. Persoalannya sekarang Menpan RB belum membuka E-Formasi maka secara tegas kami mengajak Pemkab Garut dan legislatif untuk berkunjung berailaturahmi ke Jakarta agar segera membuka E-Formaai, “tegasnya.
Untuk itu, Ketua Fagar yang getol memperjuangkan nasib para honorer ini akan secepatnya berkoordinaai dengan pihak ekaekutif dan legislatif Kabupaten Garut untuk memuluskan rencananya tersebut.
Oleh karenanya momentum Milad Fagar ke 19 Hari pendidikan Nasional ke 65 itu dijadikan kesempatan untuk memperjuangkan kejelasan status mereka dan berharap pemerintah Kabupaten Garut segera melakukan langkah langkah nyata untuk memperjuangkannya ke kementerian.
Dalam kegiatan Milad yang berlangsung di kawasan Situ Bagendit itu, Fagar memberikan santunan kepada 30 guru dengan berbagai kategori seperti guru yang sudah sangat tua sehingga tidak bisa mendaftar PPPK, guru yang berprestaai, guru dengan pengabdian terlama, dan guru terkreatif.
Rencananya Milad Fagar ke 19 ini akan dihadiri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mendadak urung ke Garut. Begitu pula Bupati Garut dan Sekda uang urung hadir.
” Teman teman sebetulnya sudah sangat antusias untuk menyambut beliau dan akan curhat, tapi kami memaklumi kesibukan beliau.,” ujar Ma’mol.
Dalam kegiatan milad ini kehadiran anggota dibatasi hanya 15 orang dari tiap dewan pimpinan cabang, namun kata Ma’mol ada pula yang mengirimkan lebih hingga 2 kali lipat.***