Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menghadiri sekaligus membuka acara Jambore Penyuluh Pertanian Kabupaten Garut Tahun 2023 yang dilaksanakan di Wahana Alam Parung, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/9/2023).
Dalam sambutannya, Wabup Garut menekankan pentingnya persatuan bagi seluruh individu yang memiliki keterampilan di bidang pertanian. Ia mengingatkan bahwa dunia saat ini menghadapi krisis besar, termasuk perubahan iklim global yang ekstrim dan konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina.
“Ditambah lagi dengan masih belum selesainya perang antara Rusia dan Ukraina, dan kita sendiri menyebut bahwa kita terancam dengan apa yang namanya krisis,” ucapnya.
Menurutnya, para penyuluh pertanian adalah ujung tombak dari Dinas Pertanian, dan kerja sama harmonis antara keduanya adalah kunci kesuksesan. Lebih lanjut, ia menyoroti potensi Kabupaten Garut sebagai pusat agrowisata.
Menyinggung krisis pangan dunia, Wabup Helmi menyatakan, seharusnya Kabupaten Garut memiliki keuntungan karena Kabupaten Garut telah mendeklarasikan diri sebagai daerah dengan _core_ bisnis agrowisata.
“Core bisnis kita adalah wisata dan pertanian, ketika pertanian dibutuhkan banyak orang, kita sebagai produsen pertanian seharusnya kita diuntungkan, karena kita adalah yang punya pabriknya. Yang punya pabrik beras, pabrik padi, pabrik hui (ubi),” lanjutnya.
Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kabupaten Garut, Aden Kurniawan, berharap Jambore ini akan mempererat silaturahmi, soliditas dan jiwa korsa para penyuluh pertanian di Kabupaten Garut.
“Semangat kebersamaan dan tentunya kita juga tidak lupa untuk meningkatkan etos kerja dan kinerja, serta kapasitas kita dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan,” ucapnya.
Aden menekankan peran strategis para penyuluh dalam mendukung berbagai program pembangunan pertanian di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten. Ia juga menguraikan tujuan dari penyuluhan pertanian, termasuk meningkatkan kualitas pertanian _(better farming)_, meningkatkan profitabilitas usaha tani _(better business)_
dan meningkatkan kesejahteraan _(better living)_.
“Kemudian _better society_, bagaimana para petani dan keluarganya bisa bersosialisasi dan hidup secara sosial lebih baik, serta _better environment_ sebagaimana juga para petani dan kita semua melestarikan lingkungan dan bertani dengan orientasi kelestarian lingkungan,” tandasnya.***