Mantan Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan mengingatkan para calon bupati yang akan ber-kontestasi di Pilkada November mendatang akan adanya aksi tipu tipu dinas dalam pengelolaan program, baik yang berasal dari APBD, maupun APBN.
Dikatakannya, banyak anggaran dari pusat melalui Komisi IV DPR RI, melalui DAK dan yang lainnya melebihi APBD Garut. Karenanya ia berharap fungsi pengawasan DPRD Garut bisa berjalan dengan optimal.
” Saya harap para wakil dari DPRD bisa memelototi, ibu kita ini ditipu sama dinas dinas Bu. Hati hati Pak Syakur nanti jadi bupati, kalau Pak Helmi sudah ngerti,” kata Rudy Gunawan saat memberikan sambutan pada acara Food Summit 2024 di Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Garut (04l/09/2024).
Acara Food Summit 2024 ini diselenggarakan DPC HKTI Kabupaten Garut dan DPC HA-IPB Garut itu, bertujuan untuk menguji nalar arah kebijakan calon pemimpin Garut dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Diungkapkan Rudy, Up land untuk hortikultura Garut pernah mendapatkan Rp. 87 miliar pada tahun 2020 untuk 4 tahun anggaran.” Untuk benih kentang tahun ini saja sampai Rp. 7 milyar, gak tahu kan?untuk up land dari bantuan APBN,” ungkapnya.
Ia bercerita 10 tahun jadi bupati tidak selalu merasa baik baik saja. Karenanya, ia mengingatkan kepada calon bupati Abdusy Syakur Amin dan Helmi Budiman, kalau mau disenangi semua orang , jangan jadi pemimpin.
” Jadilah tukang es krim, karena tukang eskrim itu disenangi oleh semua orang, mulai dari anak anak hingga orang tua,” katanya
Sebagai Ketua HKTI Jawa Barat, Rudy Gunawan fokus pada pertumbuhan pangan, hingga memperoleh fiskal Rp. 10 milyar dan beberapa kali juara produksi padi, juara produksi Holtikultura dan juara produksi jagung.
Strategi kita adalah meningkatkan indeks, Pertanaman, dan kita juga berupaya membuat koridor koridor produktifitas yang dibuat dalam 5 koridor.
” Nah strategi mereka (para calon pemimpin) ke depan itu mau bagaimana? Tapi di sisi itu kita juga siapkan 10 ribu ton beras, kalau memang ada yang tidak makan,. Di kita juga masih ada desil desil, nah itulah masalah masalah itu harus diselesaikan oleh mereka, bagaimana caranya, ” ujarnya.
Ketua panitia Food Summit 2024, Jayadi, menjelaskan, kegiatan untuk menguji nalar arah kebijakan calon pemimpin Garut dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat itu perlu diselenggarakan, mengingat Garut banyak potensi, diantaranya sebagai penghasil pertanian terbesar di Jawa Barat, terutama sayuran.
” Berikutnya jagung Garut dan kentang itu nomer 1 di Jawa Barat dan nomer 3 di nasional, begitupun komoditas lain. Jadi penting adanya arah kebijakan calon pemimpin itu,” katanya.
Ditambahkan Jayadi, mulai tahun depan ada program ketahanan pangan yang akan digulirkan diantaranya makan gratis dengan anggaran Rp.71 triliun yang berlaku di seluruh wilayah tanah air.
” Garut dengan jumlah penduduk 2,7 juta , kebijakan para pemimpin itu harus linear atau berbanding lurus dengan kesejahteraan petani,” katanya.
Dan nilai yang dihasilkan juga harus berbanding lurus dengan ketersediaan barang. Jangan sampai suatu komoditas naik barang ya, masyarakat yang mau beli membeli barang ya gak ada.***