FaktaPasundan.id – Garut : Beragam kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80. Berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Garut menggelar berbagai kegiatan yang sifatnya hiburan. Namun ada pula elemen masyarakat yang menggelar kegiatan yang lebih bermanfaat.
Seperti halnya Gerakan Merdeka Sampah (GMS) yang digelar elemen masyarakat, mahasiswa dan Pemerintah Garut. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum kebersamaan, tetapi juga dorongan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Juansyah Nurhakim, menyebut kegiatan ini sebagai langkah penting agar budaya menjaga kebersihan tidak berhenti pada momentum perayaan kemerdekaan saja.
“Harapannya adanya Gerakan Merdeka Sampah ini tentu saja menjadi satu momentum yang sangat baik di Hari Kemerdekaan. Ke depan, saya berharap kegiatan seperti ini berlanjut, tidak hanya di momen tertentu, tapi di hari-hari berikutnya. Bahkan, bisa muncul GMS di berbagai lokasi lain,” kata Juansyah saat ditemui di Taman Lansia Kerkop, Senin 18 Agustus 2025.
Jujun juga menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Kerkof tersebut berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas, mahasiswa, ibu-ibu bank sampah, hingga perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, H. Wawan Nurdin, menilai gerakan ini semakin kuat karena mengusung konsep pentahelix, yakni kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, media, dan dunia usaha.
“Alhamdulillah, Gerakan Merdeka Sampah ini sudah mengakomodir pentahelix. Ada pemerintah, akademisi dari UPI dan Unpad, komunitas, media, hingga pihak swasta seperti PLN Indonesia Power. Ke depan, kegiatan ini bisa diinisiasi juga dari bawah, misalnya lewat karang taruna di tingkat desa maupun RW, sehingga lebih berkelanjutan,” ujar Wawan.
Inisiator kegiatan Garut Merdeka Sampah (GMS), Fariz Akbar dari unsur CHT, mengatakan, bahwa kegiatan GMS ini merupakan rangkaian kegiatan lomba yang diselenggarakan di tingkat desa
” Ini sebetulnya tindak lanjut dari kegiatan bersih bersih sampah sebelumnya yang jadi arahan Ibu Wakil Bupati (Putri Karlina) ke CTH, hingga akhirnya bekerja sama dengan komunitas Nirmala yang memang konsen di bidang sampah,” kata Fariz
Dari sisi pelaksanaan di lapangan, Cepat Tanggap Hebat (CTH) bersama komunitas Nirmala mendorong kegiatan berwujud perlombaan kebersihan di desa-desa. Inisiatif ini dianggap penting untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa kebersihan merupakan kebutuhan bersama.
“Perlombaan kebersihan yang kita sebar ke desa-desa ini adalah tindak lanjut dari kegiatan pembersihan sampah sebelumnya. Harapannya, dengan gerakan kecil ini bisa meluas, sehingga Garut terhindar dari kategori kabupaten terkotor,” ungkap Fariz Akbar dari CTH.
Ia menambahkan, berbagai komunitas, mahasiswa dari dalam dan luar Garut, hingga kelompok masyarakat adat turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Dengan sinergi dari berbagai pihak, Gerakan Merdeka Sampah diharapkan tidak hanya menjadi perayaan seremonial, melainkan gerakan berkelanjutan yang mampu menjadikan Garut sebagai daerah yang bersih, sehat, dan nyaman bagi warganya. *kontributor-yuyus