FaktaPasundan.id – Bandung : Perhelatan akbar pilkada serentak di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Indonesia akan digelar beberapa hari lagi tepatnya pada Rabu 27 November 2024, setelah rangkaian panjang masa kompanye sekarang memasuki hari tenang.
Awak media faktapasundan.id menghubungi narasumber tokoh Jawa Barat, aktifis NU juga pimpinan salah satu Pondok Pesantren Ahli Sunah Wal Jamaah di Kota Bandung, K.H. Deden Fahruroji.
Qaidah Usul dalam agama islam tentang pemimpin (menjadikan/memilih) pemimpin adalah wajib hukumnya, hal tersebut dapat kita temui di beberapa penggalan ayat Al-Qur’an maupun Hadits shahih Nabi, seperti disampaikan K.H. Deden Fahruroji dalam wawancara singkat melalui saluran Whatsapp pribadinya.
“didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sudah idhar bahwa kita harus taat kepada ulil amri/pemimpin, artinya bahwa kita diwajibkan untuk memilih pemimpin, tentunya yang amanah dan adil,” kata ajengan (panggilan akrab K.H. Deden Fahruroji)
Namun begitu memilih pemimpin harus dengan cara yang benar baik menurut agama maupun menurut negara, tidak ada unsur money politik apalagi merasa terpaksa, karena memilih pemimpin akan menentukan kebijakan dan kemaslahatan dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam system demokrasi.
“memilih pemimpin itu harus benar caranya, tidak curang apalagi money politik, karena hal itu dilarang oleh agama dan negara, kita harus memakai hati nurani dan akal sehat dalam menentukan pilihan, jangan asal coblos,” katan ajengan Deden yang mantan Aktifis PMII di masa mudanya.
“sebagai warga negara yang taat aturan, marilah tanggal 27 November 2024 kita warga Jawa Barat luangkan waktu sejenak datang ke TPS masing-masing, coblos siapapun calon Gubernur/Wakil yang dianggap akan amanah, adil serta mampu memajukan, mensejahterakan masyarakat Jawa Barat.” pungkas ajengan, diakhiri dengan ajakan memilih. *rept.hasby