Pertandingan Babak 8 Besar Liga 3 Jawa Barat Seri 1 yang berlangsung di Stadion Dalem Bintang, Komplek Sarana Olahraga (SOR) RAA Adiwijaya, menjadi sorotan khusus pada Selasa (26/12/2023). Kehadiran Bupati Garut, Rudy Gunawan, di pertandingan antara Persigar Garut melawan Depok City, menambah semarak suasana di tengah dukungan lebih dari 2.000 penonton yang memadati stadion.
Meski Persigar harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 0-1, Bupati Garut mengapresiasi perjuangan tim dalam mencapai babak 8 besar. Rudy Gunawan juga menyampaikan terima kasih kepada _caretaker_ 9 di bawah pimpinan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, dan Dedi Suryadi serta Dede Salahudin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, sehingga Persigar mampu mengarungi Liga 3 Jabar Seri 1, bahkan menembus babak 8.
Penyelenggaraan pertandingan ini juga tidak lepas dari peran TNI Polri dan Panitia Pelaksana yang dipimpin oleh Aja Rowikarim, Dirut Perumda Air Minum Tirta Intan Garut.
Berkaitan dengan stadion baru yang berkualitas nasional ini, Bupati Garut menyampaikan jika stadion kebanggaan masyarakat Garut ini cukup representatif, dipenuhi lebih 2 ribu penonton.
“Ini lapang Kanjeng Dalem Bintang di SOR Adiwijaya Garut, ini representatif ya, ada 2 ribu orang penonton lebih, dalam laga Liga 3 Jawa Barat Seri 1, antara Persigar Garut dan Depok City, luar biasa ini bisa digunakan dengan baik, berkualitas nasional,” ujar Bupati Garut.
Tak hanya itu, Rudy juga mengapresiasi tertibnya suporter Persigar dan semangat yang ditunjukkan di Stadion Dalem Bintang. Ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung Persigar, agar tim kebanggaan Kota Intan ini bisa lebih baik lagi ke depan.
“Kita tumbuhkan kembali semangat warga Garut untuk mencintai sepak bola, karena Garut masa lalu yang gilang gemilang dengan sepak bola, melahirkan pemain-pemain nasional, termasuk ke depan Garut akan dijadikan pusat pelatihan sepak bola Jawa Barat, karena lapangnya berkelas nasional. Mantap!,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Caretaker Persigar, Dedi Suryadi, mengakui bahwa timnya belum menampilkan performa terbaik. Kendati demikian, ia mengapresiasi dukungan suporter dan menekankan pentingnya peningkatan manajemen tim.
“Anak-anak sudah bermain maksimal, walaupun sebetulnya masih di bawah standar permainan terbaiknya, karena terus terang saja karena kami belum terbiasa main kandang, kalau main di luar itu anak-anak biasa main lepas, main depan publik sendiri sepertinya banyak takut salah, takut diomelin gitu kan ya, jadi mereka serba salah,” tutur Dedi.
Meski demikian, ia mengapresiasi dukungan dari para suporter yang hadir langsung menyemangati kesebelasan Persigar, dan hal tersebut menurutnya mampu meningkatkan motivasi yang luar biasa, entah itu bagi pemain maupun bagi manajemen.
“Ini artinya dorongan buat kami manajemen, untuk meningkatkan segala macamnya tentang Persigar ke depan, kita sudah punya stadion yang bagus, kita atmosfer bolanya sudah bagus, masa iya Persigarnya tidak ditata dengan baik,” katanya.
Dedi mengungkapkan jika dalam pertandingan kali ini tim Persigar hanya kalah pengalaman saja, ditambah minimnya persiapan dari Persigar untuk mengikuti ajang Liga 3 Jabar Seri 1 tahun ini. Meski demikian, ia menilai jika performa para pemain tidak mengecewakan.
Ia juga berharap secara organisasi Persigar bisa dibenahi terlebih dahulu, agar jelas badan hukum yang dimiliki oleh tim kebanggaan masyarakat Garut ini.
Selain itu, kepemilikan dari Persigar juga harus dipertegas, karena untuk sementara Persigar ini dimiliki oleh Pemda, akan tetapi bagaimanapun juga menurutnya Persigar mempunyai keterkaitan dengan sejarah sepak bola perserikatan.
“Yang ini juga harus menjadi bahan yang harus diselesaikan, ketiganya kepemilikan itu ya otomatis karena nanti ini akan menjadi industri sepak bola dan menjadi sepak bola profesional, dan tentu saja pengelolaannya orientasinya bisnis, saya kira kepemilikan dan permodalan Persigar harus dibenahi, setelah itu semuanya juga akan berjalan dengan sendirinya,” ucap Dedi.
Dedi Suryadi menutup dengan pesan motivasi kepada para pemain muda Persigar, mengingatkan mereka bahwa perjalanan masih panjang dan pentingnya terus berlatih untuk meningkatkan prestasi.
“Ini anak-anak masih muda, ada kelahiran 2001 (hingga) 2005, pemain seniornya hanya 5 orang, jadi perjalanannya masih sangat panjang, jadi berlatih terus, tetap bersemangat, tingkatkan terus prestasi,” tandasnya.
Kekalahan Persigar 0-1, ditandai dengan gol yang dicetak oleh pemain nomor punggung 7 dari Depok City pada babak pertama. Hasil ini memupus harapan Persigar untuk melaju ke babak 4 besar Liga 3 Jabar Seri 1.***