Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen menjadikan Seni Ketangkasan Domba Garut sebagai agenda tahunan yang dikelola secara profesional.
Tahun 2025 Pemkab Garut telah menganggarkan event ini dengan harapan masyarakat Garut bahagia, semakin dikenal sebagai ikon domba unggulan. “Saya bangga dengan domba garut, mudah-mudahan domba garut ini keseniannya bisa terpelihara, lalu kemudian domba-domba itu bisa menernakan menjadi domba-domba unggulan,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, saat menghadiri acara Seni Ketangkasan Domba Garut dalam rangka Peringatan ke-29 Tahun Rekor MURI Domba Garut yang digelar di Pamidangan Anugrah Lembah Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Minggu (24/11/2024).
Ia menambahkan bahwa Seni Ketangkasan Domba Garut memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata, bahkan bisa digelar secara rutin setiap hari libur. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada pengunjung dari luar daerah.
“Sehingga nanti menjadi tradisi kebiasaan yang bisa dilihat oleh masyarakat luar, dan tentunya akan menambah devisa (pendapatan) bagi masyarakat Garut,” harapnya.
Barnas juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara yang dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat, selain sebagai upaya pelestarian budaya dan kebanggaan daerah.
Ketua DPC Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Garut, Riki Muhamad Sidik, turut mendukung rencana Pj Bupati untuk menjadikan Seni Ketangkasan Domba Garut sebagai bagian dari agenda kalender tahunan Kabupaten Garut. Ia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan pada momen besar seperti peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut (HJG) di tahun 2025 mendatang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Pj Bupati yang memang sekarang bersama HPDKI telah menyelenggarakan (ketangkasan) domba (dalam rangka peringatan) rekor MURI ini, mudah-mudahan domba garut bisa selalu eksis atau bisa kita kembangkan terus ke depannya,” tandasnya.
Berkaitan dengan kegiatan ini, Riki mengungkapkan antusiasme tinggi dari para peserta. Namun, pihaknya membatasi jumlah peserta hingga 120 domba agar kegiatan dapat selesai sesuai jadwal.
“Waktunya dibatasi sampai jam 5, jadi kita dalam tatib (tata tertub) itu tidak boleh lebih dari jam 5 (jadi) jam 5 harus sudah beres, maka kita panitia sepakat 120 domba yang diikutsertakan,” jelas Riki.
Seni Ketangkasan Domba Garut bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Kabupaten Garut yang menjunjung tinggi tradisi dan budaya lokal.***