Nisa Sa’adah atau yang biasa dikenal dengan nama Nisa Wargadipura adalah aktivis perempuan asal Garut menjadi salah satu nomine penerima Kalpataru. Kalpataru adalah penghargaan tertinggi bagi tokoh yang dinilai memiliki peran besar dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Nisa menjadi nomine penerima Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan, yang diusulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat. Nama Nisa muncul bersama 21 nomine lain, dari 189 nomine yang diusulkan dari 31 provinsi di Indonesia. Penghargaan ini diberikan Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ditemui di rumahnya yang juga dikenal sebagai Ponpes Ath-Thoriq, Sabtu (06/04/24)00Nissa mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang menetapkannya menjadi nomine penerima Kalpataru.
“Saya tidak menyangka bisa lolos, mengingat banyak tokoh lingkungan dari seluruh Indonesia yang juga diusulkan untuk menerima penghargaan tersebut,” ujar Nisa.
Nisa mengatakan sudah lebih dari 10 tahun ini dia mengembangkan pondok pesantren yang khusus mempelajari soal ekologi di di Kampung Sukagalih, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
Dari Pesantren ekologi Ath-Thoriq, Nisa pun dikenal sebagai salah satu penggagas pemanfaatan halaman rumah untuk tanaman pangan dan obat-obatan.
“Pondok pesantren kami dijadikan representatif FAO sebagai organisasi pangan dan pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia,” ujar Nisa.
Atas semua kiprahnya, Nisa pun banyak menerima berbagai penghargaan, di antaranya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak sebagai bagian dari 95 perempuan tangguh dan inspiratif.
Dia juga pernah menerima penghargaan dari Kemenko PMK sebagai 11 inspirator gerakan nasional revolusi mental, lalu penghargaan dari BPIP sebagai 72 ikon Pancasila. Juga penghargaan majalah Tempo dan Nova serta penghargaan dari Sajogo Institute. Nisa juga dikenal sebagai pendiri dan organisator Serikat Petani Pasundan (SPP) yang menjadi salah satu organisasi petani yang besar di wilayah Priangan timur.***