Sebanyak 320 jamaah haji asal Kabupaten Garut Kloter 59 telah kembali setelah melaksanakan ibadah haji selama 40 hari di Tanah Suci. Kedatangan mereka disambut dengan haru oleh keluarga di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada Jumat malam (19/7/2024). Dari total tersebut, 312 adalah jamaah haji dan 8 orang merupakan petugas. Kepulangan jamaah ini merupakan kloter terakhir dari Kabupaten Garut.
Berdasarkan data yang diterima dari Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Kabupaten Garut, tahun ini memberangkatkan 2.045 jamaah haji ditambah 40 petugas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.040 orang kembali ke tanah air, di mana 5 jamaah meninggal dunia saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Ketua Kloter 59, Aseng Rusmana, menyampaikan bahwa pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini ia diberi tanggung jawab membawa jamaah haji dari Kabupaten Garut dan Kota Bogor. Aseng mengungkapkan, secara umum pelaksanaan ibadah haji berjalan kondusif dan lancar.
“Pelaksanaannya ya pertama ya umroh, umroh wajib, selanjutnya kita berada melaksanakan ibadah haji yaitu kita berada di Arafah, di Musdalifah, juga di Mina, setelah itu kembali lagi ke Mekkah dan melaksanakan sunnah-sunnah,” ucap Aseng.
Aseng menambahkan bahwa tidak ada kendala besar selama ibadah, bahkan transportasi dan konsumsi dinilai lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, ia mencatat beberapa jamaah sempat tersesat karena luasnya lokasi ibadah. Meskipun ada yang tersesat, mereka segera melapor ke petugas sehingga semuanya dapat terkoordinasi dengan baik,
“Alhamdulilah untuk jemaah kloter 59 itu tidak ada yang sampai berhari-hari hilang, paling satu jam dua jam. Kekompakan dari semua KBIH alhamdulilah berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Aseng juga menginformasikan bahwa satu jamaah dari Kloter 59, Almarhum Haji Ajum Junaedi dari Kota Bogor, meninggal dunia. Ia berharap komunikasi antara petugas dan jamaah dapat terus terjalin baik untuk memastikan kekompakan dalam pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang.
“Supaya tersusun rapi dalam melaksanakan ibadah, tidak tercecer dalam melaksanakan ibadah, satu kekompakan sesuai dengan juknis dari awal itu harus dilaksanakan oleh para jamaah,” tandasnya.***