Muncul centang perenang (pro kontra) soal calon ibukota daerah otonomi baru (DOB) Garut Selatan. Di satu sisi, dalam berkas usulan pemekaran wilayah yang diajukan Presidium Garut Selatan ke pemerintah pusat menyebutkan bahwa calon ibukota adalah Mekarmukti. Sementara di sisi lain, kini ada pihak yang mendorong agar calon ibukota diganti oleh Cikelet.
Dorongan pihak lain di luar presidium Garut Selatan yang menginginkan agar ibukota diganti dari Mekarmukti ke Cikelet mendapat gayung bersambut dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana. Ia sangat setuju jika calon ibukota Kabupaten Garut Selatan dirubah: Yang semula diusulkan Mekarmukti, jadi diarahkan ke Cikelet.
“Karena berbagai pertimbangan, rencana Mekarmukti menjadi ibukota Garut Selatan diubah, dan kini calon ibukota baru diarahkan ke Kecamatan Cikelet,” kata Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, usai memimpin pertemuan dalam Kajian DOB Kabupaten Garut Selatan, di Ruang Rapat Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Garut, Jumat (13/9/2024).
Namun munculnya pernyataan Sekda Garut tersebut membuat pengurus Presidium Garut Selatan angkat bicara. Salah satunya Dedi Kurniawan, yang menyebutkan bahwa usulan Mekarmukti sebagai ibukota Garut Selatan sudah melawati proses kajian dan tahapan panjang.
“Kepada yang ingin mengganti ibukota, saya mohon bersabar dulu. Sebab dokumen usulan pemekaran yang sudah berproses di pemerintah pusat, menyatakan bahwa lokasi pusat pemerintahan Kabupaten Garut Selatan yaitu di Kecamatan mekarmukti, bukan di Kecamatan Cikelet,” ujarnya.
Dirinya sebagai pengurus Presidium mengapresiasi kepada pihak perusahaan di Garsel yang akan memberikan sebagian lahan HGU-nya untuk pusat perkantoran, dengan cara tidak dimasukan ke dalam rencana cakupan perpanjangan HGU. Dedi mengapresiasi itu terlebih untuk calon lokasi ibu kota Kabupaten Garut Selatan.
Disamping itu Tidak gampang pula menentukan lokasi ibu kota pemerintahan suatu Kabupaten harus melalui tahapan antara lain :
1. Kajian lokasi ibu kota pusat pemerintahan
2. Rekomendasi dari Badan Informasi Geospesial (BIG) yaitu apakah lahan tersebut aman dari banjir, tanah longsor, gempa yaitu tanah tersebut tidak berada di atas lempengan sesar gempa
3. Rekomendasi DPR RI yang salah satu nya merekomendasikan pusat lokasi pemerintahan harus 50 meter diatas permukaan laut (DPL).
“Itu yang saya maksud tidak gampang menentukan lokasi ibu kota pemerintahan, namun bukan berarti kawasan cikelet tidak akan direspon, akan kami respon sesuai tahapan di atas yaitu dikaji dulu dan dikonsultasikan ke BIG dan DPR RI,” jelas Dedi.
Sedangkan Mekarmukti sudah masuk kepada tiga kategori di atas yaitu :
1. Sudah dilakukan kajian lokasi ibu kota oleh Dinas Perkim Kabupaten Garut
2. Sudah mendapatkan rekomendasi dari BIG bahwa kawasan tersebut aman dari banjir, tanah longsor, termasuk aman dari gempa,
3. Aman tsunami sebab kawasan tersebut 50 meter di atas permukaan laut.
Disamping itu penentuan lokasi ibu kota pemerintahan harus tercantum dalam usulan keputusan Bupati dan DPRD, Gubernur dan DPRD Provinsi, artinya untuk merubah usulan calon ibu kota kita harus memparipurnakan dulu ditingkat kabupaten, dan tingkat provinsi, dan itu bisa membutuhkan waktu bertahun tahun.
“Kekhawatiran saya kita terus berkutat di administrasi, ketika moratorium di buka khawatir kita masih berkutat di calon ibu kota, tapi saya setuju lokasi cikelet sambil berproses, agar nanti pada waktunya kita punya opsi administrasi maupun opsi kewilayahan,” ujar Dedi.
Proses ini berjalan, tidak perlu ribut-ribut berproses saja kasihan masyarakat bingung, sebetulnya ibu kota kabupaten Garsel dimana? Dan biasanya suatu daerah sulit dimekarkan karena terjadinya konflik kepentingan terutama untuk lokasi ibu kota, itu rata-rata penyebab pemekaran ditolak pemerintah pusat karena konflik pusat ibu kota.
“Untuk itu bersabar dulu, termasuk saya minta kepada pejabat Garut untuk tidak mengekpose berita tentang calon lokasi ibu kota Kabupaten Garut Selatan, sebab jika disimak oleh pemerintah pusat dianggap calon lokasi ibu kota belum siap, belum final bahkan pemerintah pusat mungkin saja mengangap ada konflik lokasi ibu kota, padahal sudah siap dan tidak apa apa, termasuk hari ini saya berkomentar adalah dalam rangka mengimbangi informasi saja, agar tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat tentang lokasi ibu kota,” pungkasnya. ***