Faktapasundan.id_Garut – Pelaksanaan pembayaran uang ganti kerugian pengadaan tanah jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) telah dilaksanakan Rabu, 26/7/2023 bertempat di Madrasah Al-Hidayah Kampung Pasir Pogor, Desa Karang Mulya, Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat, oleh Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Muhamad Rahman, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Pembayaran uang ganti rugi pengadaan tanah jalan Tol Getaci tahap 14 yang disalurkan kepada masyarakat di Desa Karang Mulya sebesar Rp 50.538.463.029,- yang terdiri dari 183 bidang tanah dengan luas total 59,868 m2. Kepala BPN Kabupaten Garut menyebutkan, uang ganti kerugian menggunakan dana yang bersumber dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara), dan tanah tersebut telah menjadi aset pemerintah.
“Masyarakat yang menerima uang ganti rugi agar dapat memanfaatkan uangnya dengan bijak dan tidak konsumtif, digunakan untuk hal yang bermanfaat, tanah yang sudah dibayarkan agar tidak lagi diganggu, dikuasai atau dimanfaatkan tanpa seijin dari pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR, karena tanah tersebut telah menjadi aset pemerintah.” Imbau Rahman.
Pembangunan Tol Getaci yang diperkirakan akan menghabiskan biaya investasi sekitar Rp56,20 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun yang terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Untuk diketahui, Jalan Tol Getaci akan melintas di dua provinsi yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.
Adapun pelaksanaan pembangunan Tol Getaci ini terdiri dari 4 seksi yakni ; Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km). Di mana, mulanya pembangunan tol ini ditargetkan akan rampung pada 2024 untuk tahap pertama (Gedebage-Tasikmalaya), sedangkan pembangunan tahap kedua (Tasikmalaya-Cilacap) proses konstruksinya ditargetkan rampung pada 2027 dan dapat beroperasi secara keseluruhan pada 2029.
Disayangkan proses kontruksi pelaksanaan pembangunan Tol Getaci ini terkendala batalnya perjanjian perusahaan jalan tol oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group selaku pemenang tender.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, mengatakan pelelangan baru akan dilaksanakan setelah seluruh proses tahap persiapan telah terpenuhi.
“Proses tersebut pelelangan proyek Tol Getaci masih dilakukan pengkajian oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur. Nanti setelah oke baru rencana dilelangkan,” kata Triono kepada salah satu media, Rabu (12/7/2023).
Mengenai mundurnya jadwal pelaksanaan Kontruksi Jalan bebas Hambatan (Tol) ini, Reporter faktapasundan.id meminta tanggapan salah satu politisi Kabupaten Garut yang juga aktifis 98, Dadan Arief Rahman. Dadan menyayangkan belum jelas kapannya pembangunan jalan Tol terlaksana, padahal ini merupakan satu-satunya jalan bebas hambatan yang melalui dan akan dimiliki masyarakat Priangan Timur.
“saya selaku orang Jawa Barat Bagian Timur kecewa dengan tidak jelas kapannya pembangunan jalan Tol Getaci yang sudah lama diimpikan Masyarakat Garut, Tasik Kota dan Kabupaten, Ciamis, Banjar, Pangandara, pokoknya priangan timur yang selalu terhambat dengan kemacetan bila ada keperluan ke Bandung ataw Jakarta.” Kata Dadan.
Lebih jauh Dadan mengatakan bahwa akses jalan Tol ini dampaknya tidak sepele, salah satunya bisa meningkatkan Perekonomian Priangan Timur, untuk itu Dadan Berharap Pemerintah Jawa Barat bisa meloby Pusat dalam hal ini Kementrian PUPR untuk mensegerakan pembangunan Tol Getaci.
“Semestinya Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya lebih keras dalam meloby Pusat untuk segera terlaksananya Pembangunan jalan Tol, karena tidak hanya sekedar mengurai kemecetan saja namun juga bisa berkonsekuensi meningkatkan kesejahteraan Daerah salah satunya melalui sektor ekonomi.” Pungkas Dadan. (rep.ccp tomy)