Dengan segala hormat,
Melalui surat terbuka ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan dinamika politik pasca pemilu dan harapan saya untuk persatuan bangsa.
Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa bagi saya pribadi dan kader Gerindra Jawa Barat, pemilu telah selesai dengan segala dinamikanya. Kami ingin fokus untuk melanjutkan hidup dan kehidupan dengan menjaga hati dan melupakan sakit hati akibat berbagai peristiwa politik yang terjadi.
Kedua, saya ingin menegaskan bahwa pengorbanan kami dalam mendukung Pak Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta tidak sia-sia. Kami patungan uang dan berjuang dengan penuh semangat untuk mengantarkan Pak Anies menjadi Gubernur DKI. Meskipun karir politik Pak Anies terhenti saat digantikan sebagai menteri, kami tetap menghargai kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.
Ketiga, yang paling menyakitkan bagi kami bukan hanya pengorbanan yang tidak dihargai, tetapi juga sikap Pak Anies yang dinilai menghina Pak Prabowo dengan memberikan nilai 11 dari 100 saat debat. Bagi kami, sikap ini mencerminkan kurangnya akhlak dan adab Pak Anies.
Keempat, saya ingin memohon kepada Ibu Ratna untuk berhenti memposting materi yang mengandung kebencian terhadap Pak Prabowo, Gerindra, dan para pendukungnya. Kami juga memiliki perasaan dan ingin hidup dengan damai.
Kelima, selama ini kami memilih untuk diam dan tidak membalas hinaan terhadap Pak Prabowo, mengikuti nasehat beliau untuk tidak membalas dendam. Kami juga berprinsip bahwa jika menghina Pak Prabowo adalah kebahagiaan Ibu dan para pendukungnya, kami tidak ingin mengganggu kebahagiaan tersebut.
Keenam, sekali lagi, saya mohon dengan hormat untuk menghentikan postingan dan konten yang menghina Pak Prabowo. Saya tidak ingin menghabiskan sisa hidup saya untuk terjebak dalam kebencian.
Marilah kita bersama-sama membangun bangsa ini dengan penuh persatuan dan saling menghormati. Kita harus fokus pada kemajuan bangsa dan meninggalkan luka masa lalu.
Salam hormat,
H. Mulyadi
Mantan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat