Konflik yang terjadi antara Ketua KNPI, Okke Muhammad Hadist dengan kubu H. Dudung Sudiana, gara gara penggunaan fasilitas gedung KNPI untuk deklarasi dukungan Garut Future Leader terhadap Balon Bupati H. Dudung Sudiana yang diduga tanpa ijin.
” Tadinya Pak H. Dudung akan hadir, tapi mungkin karena beliau berhalangan hadir, sehingga beliau tidak bisa hadir langsung di pertemuan kali ini. Tapi memang pada intinya adalah proses tabayun sedang berlangsung. Kami posisinya sedang menunggu beliau untuk bisa bertemu langsung dengan saya agar kalau saya salah dalam hal ini, saya bisa meminta maaf serah langsung tidak via melalui perantara, ” tutur Okke usai bertemu tim pemenangan H. Dudung Sudiana, Kamis (31/07/2024) di salah satu Kafe Jalan Patriot Garut, Jawa Barat.
Pertemuan Ketua KNPI dan jajaran pengurusnya dengan tim pemenangan bakal calon Bupati Garut yang di dalamnya ada unsur Garut Future Leader. Pertemuan berlangsung setelah tim pemenangan H. Dudung melaksanakan jumpa pers di kafe tersebut.
Salah satu poin keputusan dari tim pemenangan H. Dudung Sudiana yakni Ketua KNPI, Okke M Hadist meminta maaf kepada H. Dudung dalam tempo 1x 24 jam melalui media secara tertulis, atau secara langsung menemui yang bersangkutan.
” Jika tidak melaksanakan tuntutan tersebut, kami tim hukum pemenangan akan memproses sesuai peraturan perundang undangan dan hukum yang berlaku,” tegas Didin dalam jumpa pers tersebut.
Menanggapi hal itu, Okke tidak keberatan, namu ia menginginkan ada pertemuan lebih dulu dengan H. Dudung sebagai langkah tabayun atau konfirmasi atas konflik seputar penggunaan gedung milik KNPI tersebut.
Tim pemenangan H. Dudung, menyebut penggunaan gedung tersebut sudah menempuh prosedur secara administratif. Sedangkan Okke dalam video yang tersebar di media sosial menyebut tidak meminta izin dan terkesan penggunaan fasilitas gedung untuk deklarasi dukungan tersebut ingin gratis.
” Selanjutnya adalah bahwa ketika ada klausul dari Pak Haji Dudung bahwa saya harus meminta maaf, saya pikir saya pun punya permintaan. Saya mau bertemu dulu dengan beliau, kemudian saya meminta maaf kalau saya ada salah,” kata Okke.
Menurutnya, dalam penyelesaian kasus tersebut, pihaknya harus mengakomodir masukan dari pengurus, OKP dan unsur lainnya.
” Begini kan di KNPI itu bersama saya adalah ada 150 orang pengurus, bersama saya ada 68 OKP, bersama saya ada 48 pengurus DPK di 42 kecamatan. Dari OKP ini ada OKP yang berafiliasi dengan partai, yang dikaitkan dengan pilkada. Saya harus bersikap adil,” ujarnya.***