Faktapasundan.id_Bandung – Malam tadi benar-benar seru ya. Pasti banyak tidur larut atau tak bisa tidur. Gara-gara kata pengkhianat. Buka twitter ketemu pengkhianat. Buka FB gitu juga. Buka televisi, sama juga. Tiktok lebih ramai lagi. Di mana-mana soal pengkhianat.
Bukan pengkhianatan G30S PKI, kebetulan hari ini 1 September, tapi ini soal pengkhianatan koalisi. Sudah pada tahu ceritanya, pasti. Paling banyak tertuduh pengkhianat tadi malam, Nasdem dan Anies Baswedan. Siapa penuduh utamanya, Partai Demokrat (PD). Awalnya dikira hoax, lewatkan saja. Makin lama kok WAG semakin ramai cerita pengkhianat. Rupanya benar, PD merasa dikhinati Anies dan Nasdem. Penyebabnya, secara diam-diam Nasdem menjodohkan Anies dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Keputusan itu tanpa sepengetahuan PD dan PKS. Padahal, sudah setahun lebih Nasdem, PD, dan PKS berkoalisi dengan nama Koalisi Perubahan.
Makin malam makin panas. Reaksi kubu PD makin beragam. Take down baliho yang ada Aniesnya. Paling panas statement PD Sumut, Lokkot Nasution, pengkhianat halal darahnya sambil mencopot baliho Anies di belakangnya. Andi Arief dedengkotnya PD lebih panas lagi komennya. “Saya tak menyangka Anies Baswedan berdarah dingin tapi pengecut” Lain lagi akun @ajengcute16 yang terkenal pejuang tangguh PD di medsos. “lo inget gak Pak Anies Baswedan, elu yg ajak Demokrat gabung elu yg berkhianat, teman sendiri aja elu khianatin apalagi rakyat,” cuitannya di twitter. Banyak lagi ungkapan kesal dari kader PD. Paling ramai dibahas cuitan itulah.
Bagi pendukung setia Anies tetap santui. Bahkan, sangat senang. Karena Anies masih dicapreskan dan sudah ada pasangannya, Cak Imin. PKS sebagai parpol pendukung setia Anies tak bereaksi berlebihan. Bahkan, nyatakan tetap dukung Anies walau pasangannya Cak Imin. Kegembiraan kubu Anies makin tinggi, karena PKB suaranya tinggi di Jatim dan Jateng. Karena dua provinsi inilah suara Anies jeblok. Dengan bergabungnya PKB, kemenangan Anies sebagai Presiden seperti sudah di depan mata.Walau bagaimanapun PKB mesin politik bukan ormas biasa, soal konflik pribadi cak imin dan gusdur itu konflik kelurga tidak berdampak ke masyarakat bawah, ujar pria hidung melengkung yang sering di panggil bang paloh.
Tengah malam tadi, Ketum Nasdem Surya Paloh ditanya wartawan soal tuduhan pengkhianat ini. “Kita hormati, tak masalah,” katanya santuy. Ia merasa tak ada pengkhianatan. Soal komunikasi lancar saja antar partai. Benar-benar santui Pak Paloh. Politisi senior dan sudah paham benar soal politik di negeri ini. Sejatinya Koalisi Perubahan belum bubar, cuma Nasdem membuat koalisi baru bersama PKB, tanpa PD dan PKS. Hari ini persoalan sangat pasti lebih panas lagi. Tunggu saja.
Gini, manuver Nasdem ada benang merahnya setelah Surya Paloh bertemu Jokowi di istana. Nasdem kan masih di pemerintahan. PKB juga bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Nasdem dan PKB masih bagian rezim. Lalu mengusung Anies – Muhaimin. Ikon Anies sebagai opisisi cerdas, sirna. Sekarang Anies bagian dari rezim juga. Mulai hari ini, Anies beserta pendukungnya pasti diketawain bila mengkritisi rezim. Secara tak langsung juga, Anies sudah menjadi bagian All President’s Men.
Bukankah Muhaimin mau dipasangkan dengan Prabowo? Ini ceritanya juga mirip. Prabowo tanpa ngomong ke PKB seenaknya mengubah nama koalisi, dari KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju. Sekarang dibalas, tanpa izin Prabowo, Muhaimin dipasangkan oleh Nasdem dengan Anies. Walau belum ada sikap resmi PKB soal ini, sampai detik ini, Muhaimin berpasangan dengan Anies. Siapa sebenarnya pengkhianat?
Prediksi saya, sepertinya design Pilpres satu putaran mulai berjalan. Jangan terlalu percaya soal Anies dipasangkan dengan Muhaimin. Ini belum final. Bisa saja berubah lagi. Koalisi apapun bisa berubah dalam hitungan menit. Sebelum didaftarkan ke KPU, apa pun bisa berubah, bisa dikutak-katik. Cukup jadi penonton yang baik, jangan baper. Capres itu ditentukan oleh parpol. Sikap resmi parpol lah jadi penentu, bukan komen pribadi ketum atau pengurus lain. So, nikmati saja dengan baik sambil ngopi.
*diedit oleh, cecep tomy hamzah