Universitas Garut (Uniga) mewisuda sebanyak 620 mahasiswa sebagai wisudawan dari berbagai Prodi, dari berbagai fakultas, di antaranya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik sebanyak 10 orang, Fakultas Pertanian 41 orang, Fakultas Ekonomi 127 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 203 orang, Fakultas Komunikasi dan Informasi 76 orang, Fakultas Teknik 32 orang, Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan 68 orang, dan Fakultas Kewirausahaan 58 orang. Selain itu, terdapat 5 orang yang diwisuda dari program Magister.
Rektor Universitas Garut, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M. Eng, IPU, mengungkapkan, dari sebanyak wisudawan tersebut terdapat 39 wisudawan yang menyelesaikan tugas akhirnya dengan publikasi bukan dengan membuat skripsi,.
” Hari ini ada 39 mahasiswa yang lulus lewat jalur publikasi. Jadi saya benar benar terkesan anak anak Garut itu hebat hebat. Bayangkan ada 39 tidak menyusun skripsi, tapi hanya bikin artikel kirim ke jurnal diterima, ada perbaikan kirim lagi, jadi. Itu ada laporan ternyata mempercepat proses studi, ” ungkap Syakur, usai wisuda
Syakur menyampaikan bahwa jumlah wisudawan pada gelombang pertama ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, tujuan dari pelaksanaan wisuda dua kali setahun adalah untuk mendorong mahasiswa agar segera menyelesaikan studi mereka, bahkan tahun depan akan ada 3 kali wisuda
“Kampus kami ingin menyediakan fasilitas terbaik agar mahasiswa bisa lebih cepat menyelesaikan kuliah, yang pada akhirnya mempermudah mereka untuk segera memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Syakur juga menambahkan tahun ini wisuda bertepatan dengan penerimaan CPNS sehingga wisudawan bisa langsung ikut tes pegawai negeri sipil (CPNS).
“Dengan cepatnya proses wisuda, para mahasiswa akan mendapatkan ijazah dan bisa segera mendaftar CPNS, ini adalah salah satu komitmen kami untuk mendukung kesejahteraan mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., mengapresiasi prestasi Universitas Garut yang telah mendapatkan hibah penelitian dan dukungan program Kampus Merdeka dari pemerintah yang sebesar Rp. 2,3 milyar.
“Kami sangat mendukung pengembangan kualitas pendidikan tinggi, terutama dalam meningkatkan produktivitas penelitian yang sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi,” ujar Dr. Samsuri.
Ia juga mencatat bahwa 100 persen wisudawan telah terdaftar di Data Pendidikan Tinggi (Dikti), dan berterima kasih atas peningkatan kuota KIP Kuliah yang sekarang mencakup 796 mahasiswa.
Uniga juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian pendidikan sebagai universitas berprestasi bersama 250 an kampus lain dari 3000 – an perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sedangkan di Jawa Barat hanya ada 40 perguruan tinggi yang memperoleh penghargaan tersebut.***