Enjang Tedi, Sos., MSos., menerima surat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju sebagai calon bupati/wakil bupati di Pilkada Garut 2024, yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024.
Surat rekomendasi dari tim Pilkada DPP PAN, tertanggal 27 Juni 2024, diserahkan langsung oleh Ketua DPD PAN Garut, Irwandani, kepada Enjang Tedi, di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul Garut, Jumat, 5 Juli 2024.
Enjang Tedi menyatakan bahwa penerimaan surat rekomendasi ini merupakan bagian dari rangkaian tahap sebelumnya, dimana DPD PAN Kabupaten Garut membuka pendaftaran bakal calon Bupati/Wakil Bupati untuk Pilkada 2024.
“Saya mendapatkan rekomendasi dan ditugaskan untuk mencari pasangan serta mitra koalisi. Ada makna khusus bagi kami di Partai Amanat Nasional, dimana DPP PAN memberikan kepercayaan kepada kader bahwa Pilkada ini juga bagian dari proses kaderisasi partai politik,” ujar Enjang Tedi.
Menurutnya, masyarakat selama ini mungkin menilai bahwa partai politik tidak berani memajukan kadernya dalam Pilkada.
Namun, dengan menugaskan kadernya meskipun hanya dua kursi, Partai Amanat Nasional berharap ini menjadi bagian dari dinamika yang terjadi di partai politik.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Garut, Irwandani, S.IP, M.Si, menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari DPP dan DPW bahwa beberapa kader atau bakal calon bupati/wakil bupati telah mendapatkan surat tugas, salah satunya adalah Enjang Tedi.
“Hari ini, Enjang Tedi menyerahkan surat tugas tersebut dengan tembusan kepada DPD,” ungkapnya.
Langkah berikutnya, kata Ia, akan melakukan sosialisasi dan mencari pasangan. DPD PAN juga akan melaksanakan konsolidasi terhadap organ-organ partai dan masyarakat luas.
“Kami juga telah melakukan komunikasi politik dengan seluruh partai. Tentunya, ini bukan hanya tugas DPD, tetapi juga tugas yang diberikan mandat untuk mencari pasangan,” ujar Irwandani.
Irwandani menambahkan bahwa partai di Kabupaten Garut, termasuk PAN, tidak bisa maju sendiri mencalonkan bupati/wakil bupati karena harus berkoalisi.
“Kami sudah melakukan komunikasi, terutama dengan KIM (Koalisi Indonesia Maju) maupun di luar KIM. Namun, keputusan akhirnya tetap dari DPP. Intinya, kami semua sudah berusaha untuk berkoalisi,” tutupnya.***
