Disaksikan ribuan penonton di Stadion Dalem Bintang , tuan rumah Persigar Garut kalah telak 1-4 dari tamunya Banjar Patroman, Kota Banjar, Sabtu 12 Oktober 2024.
Sejak kick off babak pertama para pemain Persigar jauh di bawah performa, permainannya seolah terbebani dengan banyaknya penonton yang menyaksikan laga penentu juara Grup E.
Pertandingan baru berjalan 5 menit gawang Persigar langsung jebol menyusul kemelut di kotak penalti. 4 menit berselang kembali gawang yang dikawal Muhammad Nauval Albar kembali dikoyak Akhtarruzzaman (9) untuk kedua kalinya.
Sebelum turun minum Persigar memperkecil jarak menjadi 1-2 lewat gol yang dilesakan striker Hendi (10) setelah menerima umpan silang di dekat kotak penalti, langsung menggiring bola ke kotak penalti dan mengeksekusinya dan Gol.
Permainan keras sepanjang pertandingan babak pertama berbuah kartu kuning untuk pemain kedua tim. Dan kedua tim harus bermain dengan 10 pemain menyusul kartu merah untuk pencetak 2 gol dari Banjar Patroman Akhtaruzzaman terkena akumulasi kartu kuning dan diusir wasit ke luar lapangan. Namun tak tak lama kemudian pemain Persigar yang mendapat kartu merah.
Di babak ke 2 terlihat pertahanan belakang Persigar mudah diprovokasi lawan, 19 menit setelah kick off kembali Banjar Patroman menambah keunggulan menjadi 1-3.
Memasuki 20 menit babak ke 2 berakhir tempo permainan semakin tinggi, para pemain Banjar sering memprovokasi pemain lawan sehingga memancing emosi anak asuh Iwan Ridwan. Giliran M. Ezzaily Adzikri dikartu merah Wasit Aceng dari Sumedang.
Memasuki menit akhir babak ke 2 pertahanan belakang Persigar terlihat makin rapuh, situasi ini dimanfaatkan Ara pemain Banjar yang memiliki ketahan pisik lebih bagus, akhirnya bisa menggenapkan keunggulan menjadi 1-4 dan bertahan sampai peluit panjang ditiup wasit.
Meski unggul dan pertandingan babak kedua telah berakhir, para pemain Banjar terus memprovokasi pemain Persigar, sehingga sempat terjadi keributan antar pemain. Beruntung kedua official berhasil meredam emosi pemain pemainnya.
Meski kalah telak dari Banjar Patroman, namun nasib baik masih didapat Persigar Muda, karena masih lolos ke babak selanjutnya sebagai Runner up Grup E.
Diakhir pertandingan, Manajer Persigar U17, Dadan Wadiansyah, menyampaikan bahwa para pemain Laskar Domba Garut tersebut banyak terprovokasi oleh lawan,
“anak-anak sudah berjuang keras, sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya namun anak-anak kepancing oleh taktik lawan yang selalu memprovokasi anak-anak,” kata Dadan.
Sementara itu pelatih Persigar U17, Bah Iwan sedikit kecewa dengan kepemimpinan wasit yang menurutnya wasit sedikit berpihak kepada tim lawan.
“Kendalanya ada di wasit, tolong fair play lah. Disini saya mengajarkan fair play kepada anak-anak, tetapi kenapa ketika (main) diatas lapangan ternyata berbeda, saya tidak pernah mengajarkan kepada anak seperti ini,” ungkapnya.
“Anak-anak juga tadi terprovokasi, dan banyak yang emosi. Kalau tidak terprovokasi insyallah hasilnya akan lebih baik,pola permainan juga akan lebih baik” sambungnya.
Dibabak 32 besar nanti, Bah Iwan berencana untuk bisa melatih mental anak asuhnya, “kalau evaluasi tentu, terutama masalah mental anak-anak, taktikal juga akan kita benahi,” ungkapnya.
Ia menambahkan kepada PSSI untuk bisa membina wasit dengan baik, “kepada PSSI tolong kedepanya khususnya diacara tahunan ini, untuk lebih membina lagi (wasitnya), karena banyak sekali anak muda yang terhenti setelah mengikuti piala Soeratin ini,” pungkasnya.***