Menjelang Pilkada Garut 2024 yang semakin dekat, tim kampanye pasangan calon nomor 02, Syakur Amin dan Drg. Lutfiah Putri Karlina (dikenal sebagai pasangan SANTRI), telah menggerakkan jaringan relawan penggerak TPS yang masif, yakni sebanyak 66.270 orang, untuk memastikan proses pemilihan di setiap TPS di seluruh Garut berlangsung aman dan terkendali. Strategi yang cermat ini memastikan bahwa relawan siap mengawal suara di 4.418 TPS demi memastikan dukungan kuat bagi pasangan SANTRI pada hari pencoblosan, 27 November 2024.
Galih, Koordinator Strategi untuk kampanye, relawan, dan wilayah tim SANTRI, menekankan pentingnya kekuatan struktur akar rumput ini. “Tujuan kami bukan hanya menggerakkan pemilih, tetapi juga memastikan suara mereka aman dan terjaga hingga ke bilik suara,” ujar Galih. Menurutnya, setiap TPS akan didukung oleh sekitar 15 relawan, di mana masing-masing bertanggung jawab mengawal sekitar 25 pemilih. Dengan strategi ini, diperkirakan akan mengamankan sekitar 375 suara per TPS. Jika target ini tercapai, SANTRI memiliki peluang besar untuk meraih sekitar 65% suara di setiap TPS, menempatkan pasangan SANTRI dalam posisi kuat untuk memenangkan pemilihan.
Jaringan relawan TPS ini tidak bekerja sendiri; mereka adalah bagian dari strategi terencana yang mencakup upaya konsolidasi teknis yang berkelanjutan. Sejumlah pelatihan Training of Trainers (ToT) dan bimbingan teknis (Bimtek) terus dilakukan, memberi para relawan pengetahuan dan keterampilan penting dalam menangani berbagai skenario di tingkat TPS. Galih menjelaskan bahwa pelatihan ini “tidak hanya tentang taktik, tetapi juga menanamkan pentingnya tugas bagi setiap relawan, memastikan bahwa setiap orang tahu cara mengamankan suara bagi Syakur – Putri.”
Tim SANTRI memahami pentingnya deteksi dini terhadap potensi ketidakteraturan di lapangan, sehingga jaringan relawan TPS juga berfungsi sebagai sistem intelijen untuk mengumpulkan informasi terbaru. Dengan struktur ini, kampanye SANTRI bisa merespons dengan cepat segala perkembangan tak terduga atau manuver dari pasangan calon lawan, Helmi-Yudi (Someah). Informasi yang terkumpul melalui jaringan ini memungkinkan tim untuk melakukan penyesuaian strategis dengan cepat, sehingga berbagai tantangan dan risiko dapat diatasi secara efektif.
Skala dan kedalaman dari upaya ini menunjukkan tingkat dedikasi dan perencanaan strategis yang tinggi. Setiap relawan dalam jaringan ini dilatih untuk berperan ganda, baik sebagai penggerak maupun pengawas, serta menjadi titik kontak penting di lapangan. Tugas mereka lebih dari sekadar mengamankan suara; mereka juga bertanggung jawab mengamati dan melaporkan berbagai isu di lapangan, seperti kampanye hitam, intimidasi pemilih, atau usaha disinformasi yang bisa memengaruhi keputusan pemilih.
“Jaringan besar ini berfungsi seperti sistem saraf dalam kampanye kami,” jelas Galih. “Sistem ini dapat mendeteksi gangguan di tingkat akar rumput, memberi sinyal ke tim pusat, dan memungkinkan kami merespons secara real-time. Jauh dari sekadar mengamankan kemenangan, struktur ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap suara di Garut didengar dan diwakili secara adil.”
Menjelang hari pemilihan, Galih menyatakan keyakinannya akan kemenangan pasangan SANTRI. Ia menjelaskan bahwa jaringan kampanye ini “bukan sekadar tampilan, tetapi sebuah pendekatan strategis yang matang untuk memenangkan mayoritas suara bagi Syakur – Putri.” Optimisme mereka, menurutnya, adalah hasil langsung dari infrastruktur kampanye yang siap dan terorganisir dengan baik yang mampu mengubah dukungan di lapangan menjadi suara yang terlindungi.
“Kami membangun jaringan ini sebagai cerminan dari dukungan masyarakat yang mendambakan perubahan,” tutup Galih. “Mayoritas pemilih menunjukkan preferensi yang jelas untuk visi SANTRI, dan dengan relawan kami yang memastikan pemilih didampingi, didukung, dan dilindungi, kami optimis pilihan mereka akan tercermin di hasil pemungutan suara.”
Dalam iklim politik Garut menjelang Pilkada November mendatang, komitmen tim SANTRI untuk mobilisasi akar rumput yang terorganisir serta ketepatan taktis menempatkan mereka sebagai kekuatan yang tangguh di Pilkada tahun ini. Dengan persiapan seperti ini, mereka berharap dapat menetapkan standar baru dalam pemilihan daerah, menunjukkan bahwa visi strategis dan dukungan masyarakat dapat membentuk masa depan Garut.