Pilkada Kabupaten Garut 2024 bukan sekadar ajang pergantian pemimpin. Ini adalah revolusi, sebuah titik balik yang menandai bangkitnya kesadaran kolektif rakyat untuk melepaskan diri dari belenggu ketertinggalan. Dengan kemenangan telak pasangan nomor urut 02, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, dan drg. Hj. Lutfianissa Putri Karlina, MBA, masyarakat Garut telah menunjukkan bahwa mereka tidak lagi mau dipimpin oleh kebijakan yang lemah, reaktif, dan penuh basa-basi.
Kemenangan di 41 dari 42 kecamatan, dengan rata-rata perolehan suara 66%, bukanlah kebetulan. Ini adalah bukti nyata bahwa rakyat telah muak dengan janji kosong dan memilih jalan yang menawarkan perubahan konkret. Selama bertahun-tahun, Garut terjebak dalam kemiskinan sistemik, buruknya tata kelola pemerintahan, dan minimnya daya saing. Kabupaten ini menduduki peringkat memalukan, yakni 25 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Namun, pada 27 November 2024, rakyat Garut berbicara dengan tegas: mereka menginginkan masa depan yang berbeda, sebuah arah baru yang dipimpin oleh Syakur-Putri.
Momentum pemungutan suara itu seperti sebuah pesan dari alam. Langit cerah, udara segar, dan suasana damai yang meliputi seluruh TPS memberikan simbol bahwa pada tanggal 27 november saat pemungutan suara perubahan besar sedang dimulai. Dan Pasangan Syakur-Putri yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati ke-27, sebuah angka yamg sama saat pemungutan suara maupun perannya kelak sebagai pasangannbupatindan wakil bupati ke 27 di kabupaten garut, smoga ini bukan angka kebetulan tetapi angka sakral yamg memberikan simbol pemaknaan bahwa alam tengah memberikan restu pada perjalanan baru ini. Namun, kemenangan ini bukan hanya soal angka atau kebetulan simbolis. Ini adalah manifestasi dari kegelisahan rakyat yang selama bertahun-tahun merasa diabaikan, diabaikan oleh pemimpin yang gagal memahami kebutuhan mereka.
Garut selama ini terjebak dalam pola kebijakan yang miskin visi dan keberanian. Alih-alih memanfaatkan potensi alam dan budaya yang melimpah, daerah ini terpuruk dalam ketimpangan sosial dan ekonomi. Tidak ada keberpihakan dannkebijakan nyata terhadap rakyat kecil, tidak ada solusi struktural untuk keluar dari kemiskinan, hanya sekadar rutinitas administratif diatas kertas yang tidak memberi dampak signifikan. Pilihan rakyat terhadap Syakur-Putri adalah sebuah kritik tajam terhadap kelemahan dan kegagalan masa lalu sekaligus harapan besar akan kepemimpinan yang transformatif.
Pasangan Syakur-Putri membawa sesuatu yang berbeda—pendekatan berbasis data, visi yang terukur, dan keberanian untuk bertindak. Mereka tidak hanya memahami teori perubahan, tetapi juga memiliki pengalaman dan integritas untuk merealisasikannya. Tidak ada ruang untuk retorika kosong atau janji manis yang tidak berdasar. Rakyat memilih mereka karena percaya bahwa ini adalah pemimpin yang akan membawa solusi nyata, bukan sekadar pencitraan politik.
Lebih dari itu, kemenangan ini mencerminkan kematangan politik masyarakat Garut. Rakyat telah belajar dari masa lalu. Mereka tidak lagi mudah dibujuk oleh klaim-klaim bombastis tanpa bukti. Pilihan mereka adalah pilihan yang cerdas, berdasarkan visi, program, dan kapasitas pemimpin yang mereka pilih. Ini adalah sebuah kemenangan intelektual, kemenangan nurani rakyat yang telah bosan dengan pola lama yang hanya memperpanjang penderitaan mereka.
Namun, kemenangan ini juga merupakan tantangan besar. Syakur-Putri kini memikul beban harapan yang luar biasa. Mereka tidak hanya diminta untuk memimpin, tetapi juga untuk membuktikan bahwa mereka adalah agen perubahan sejati. Rakyat menuntut langkah konkret, kebijakan yang inklusif, dan keberanian untuk merombak sistem yang selama ini hanya menguntungkan segelintir orang jauh dari rasa keadilan.
Garut berada di persimpangan sejarah. Dengan pelantikan yang direncanakan pada 10 Februari 2024, era baru akan dimulai. Era ini bukan hanya soal pembangunan fisik, kebangkitan ekonomi tetapi juga pembangunan mental, sosial, dan budaya. Syakur-Putri harus membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pilihan rakyat, tetapi juga harapan yang menjadi kenyataan.
Perjuangan belum selesai. Revolusi ini baru dimulai. Garut Hebat bukan sekadar slogan, melainkan janji yang harus diwujudkan. Rakyat telah memberikan mandatnya, dan sekarang pasca pelantikan nanti, saatnya Syakur-Putri menjawabnya dengan kerja nyata. Sejarah telah mencatat langkah awal ini. Kini, tugas kita semua adalah memastikan bahwa Garut benar-benar bangkit dan hebat melangkah menuju kejayaannya, menuju masyarakat yang makmur berkeadilan dan dan adil dalam kemakmuran.***